Tentang Diri

-

Setiap kali menangis, aku terbiasa membiarkan air mataku keluar dan jatuh membasahi pipi lalu dibiarkan sampai kering dengan sendirinya

Beberapa saat lalu aku menangis, entah karena apa. Karena memahami diri sendiri saja ternyata begitu sulit

Yang berbeda kali ini adalah aku menyeka semua air mataku dengan tanganku. Seolah-olah aku sedang mengerti dan berusaha menguatkan

Aku bertanya, apakah ada yang lebih mengerti aku selain aku sendiri?

Maka dari itu aku berusaha agar diriku tidak terlalu menyedihkan. Menyeka air mataku sendiri, dan seolah mengerti apa yang sedang dialami.

dibuat:
-Jatinangor, 11 Agustus 2020 pukul 3.04-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gak Papa

-
Pernah gak sih kalian berada di titik terendah kalian. Cape, sedih, kecewa, marah, merasa lemah, semha ada di diri kalian. Rasanya pengen meledak aja gitu. Tapi dalam diri malah "Ah enggak, aku gak boleh kayak gini. Aku kuat. Aku bisa hadapin ini." Pernah gak sih? Aku pernah. Lalu aku jadi orang yang hidup dalam kepura-puraan. Aku sedih banget aku pengen nangis, tapi aku bersikap aku biasa aja di hadapan orang lain. Aku capek aku mau istirahat, tapi aku tetap mau mendengar keluh kesah orang lain yang kadang bikin aku tambah capek. Rasanya beban aku malah makin banyak. Aku bukan tipe orang yang pandai mengekspresikan apa yang aku rasa ke orang lain. Aku juga hampir selalu menunjukan sisi ku yang baik-baik saja kepada orang lain. Padahal terkadang aku lagi sedih, atau aku lagi overthinking. Tapi aku bakal nunjukin aku yang ceria dan bahagia dan itu malah buat aku makin capek. Kadang aku pengen nunjukin ke orang lain kalau aku lagi sedih, aku juga butuh dukungan, tapi kenapa
Baca selengkapnya